Rabu, 05-12-2007 | 05:03:03-tribunkaltim
MADU dikenal mempunyai banyak manfaat. Satu sendok teh madu yang diminum sebelum tidur dapat meredakan batuk dan membantu anak tidur lebih nyenyak. Demikian hasil penelitian terbaru yang dilaporkan para orang tua terhadap anak-anak yang menderita batuk.
Obat tradisional ini lebih baik dari obat batuk maupun perawatan medis modern lainnya. Madu bermanfaat melegakan dan menyembuhkan luka pada tenggorokan. “Banyak sekali para orang tua yang ikut dalam penelitian ini. Dan mereka mengatakan apa yang dianjurkan nenek-nenek kita dulu memang benar, ” kata Kepala Tim Peneliti dari University’s College of Medicine, Negara Bagian Pennsylvania, Dr. Ian Paul. Hasil penelitian ini akan dimuat dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine bulan ini.
Dewan kesehatan federal AS lama ini mengeluarkan peringatan supaya tidak menggunakan obat-obatan pereda batuk dan flu untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Selain itu, beberapa obat untuk bayi ditarik dari pasaran.
Tiga dokter anak yang juga ikut serta dalam penelitian ini menyarankan agar orang tua menggunakan obat tradisional seperti madu ini. Meski begitu, madu tidak boleh diberikan untuk anak di bawah usia 1 tahun karena dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius.
Penelitian ini melibatkan 105 anak yang menderita infeksi pernasan dari sebuah klinik di Pennsylvania. Orangtua diberikan sebuah tas kertas dengan instruksi dosis di dalammnya. Beberapa orang tua tidak mendapat catatan dosis khusus, beberapa lainnya diberikan instruksi dosis untuk obat flu rasa madu yang mengandung dextromethorphan sesuai dengan usia anak. Beberapa yang lain menggunakan dosis tertentu madu.
Selanjutnya, orangtua diminta untuk memonitor tidur dan batuk anak yaitu, sekali sebelum dan sesudah. Rata-rata anak menderita gejala infeksi pernafasan ini pada skala 7. Setelah penelitian kondisi kesehatan seluruh anak menjadi lebih baik. Namun, anak-anak yang diminumi madu mencapai perkembangan yang lebih baik.
“Berikan dosis sedikit-sedikit maka mereka akan menjadi lebih baik,” kata Pat Jackson Allen, profesor di University School of Nursing, Yale.
Penelitian ini dibiayai Dewan Madu Nasional, sebuah industri yang didiriakan Departemen Pertanian Amerika Serikat. “Namun dewan ini tidak ikut campur terhadap desain penelitian, data maupun hasilnya,” kata Paul. (ap/cpk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar